KUALA LUMPUR: Platform video pendek TikTok mengatakan pada Rabu (23/11) pihaknya waspada terhadap konten yang melanggar pedomannya di Malaysia setelah pihak berwenang memperingatkan peningkatan ketegangan etnis di media sosial setelah pemilihan umum yang tidak meyakinkan.
Pemilihan hari Sabtu berakhir dengan parlemen gantung yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan tak satu pun dari dua aliansi saingan yang mampu mengamankan kursi yang cukup di parlemen untuk membentuk pemerintahan.
“Kami terus waspada dan akan secara agresif menghapus konten yang melanggar,” kata TikTok, yang dimiliki oleh perusahaan ByteDance yang berbasis di China, dalam sebuah pernyataan.
TikTok mengatakan telah menghubungi otoritas Malaysia terkait pelanggaran berat dan berulang terhadap pedoman komunitasnya sejak menjelang pemilihan.
Salah satu aliansi yang berharap untuk membentuk pemerintahan adalah kelompok Muslim konservatif, sebagian besar etnis Melayu, yang dipimpin oleh mantan perdana menteri Muhyiddin Yassin.
Ini termasuk partai Islam PAS, yang mengadvokasi interpretasi ketat hukum agama Islam syariah. Perolehan elektoralnya telah menimbulkan kekhawatiran di negara dengan minoritas etnis Tionghoa dan etnis India yang signifikan, yang sebagian besar menganut agama lain.
Pemimpin oposisi veteran Anwar Ibrahim memimpin aliansi lain yang bersaing untuk mendapatkan kekuasaan, sekelompok partai yang lebih multietnis dan progresif yang mencakup Partai Aksi Demokratis, sebuah partai yang didominasi etnis Tionghoa yang secara tradisional tidak populer di kalangan pemilih dari mayoritas komunitas Melayu.
Pengguna media sosial telah melaporkan banyak unggahan TikTok sejak pemilihan yang menyebutkan kerusuhan di ibu kota, Kuala Lumpur, pada 13 Mei 1969, yang menewaskan sekitar 200 orang, beberapa hari setelah partai oposisi yang didukung oleh pemilih etnis Tionghoa melakukan terobosan dalam pemilihan. .
Posted By : keluar hk