Pekerjaan Sekolah: ‘Paman’, ‘guru’, ‘bos’ – temui petugas keamanan yang disukai oleh anak-anak dan guru

Dia juga mencoba membantu anak-anak di mana pun dia bisa.

“Kadang-kadang mereka tidak punya cukup uang untuk makan, saya juga merasa tidak enak. Saya menawari mereka biskuit, kadang-kadang saya memberi mereka uang dan keesokan harinya mereka akan mengembalikan uang itu,” kata Bapak Govindasamy.

Sekolah itu juga memiliki taman kanak-kanak Kementerian Pendidikan (MOE), dan ini berarti dia sering menjumpai anak-anak menangis yang menolak pergi ke kelas. Dan di sinilah menjadi seorang ayah sendiri menjadi berguna.

“Ketika mereka masih muda, anak-anak saya mengalami hal yang sama,” katanya.

“Dia (putri saya) tidak mau sekolah, menangis dan saya akan menggendongnya… Setelah beberapa bulan dia baik-baik saja. (Jika seorang anak mulai menangis) saya akan menenangkannya… dan kemudian setelah itu guru akan menangani.”

Guru dan siswa menunjukkan apresiasi mereka kepada Pak Govindasamy dengan berbagai cara.

“Mereka (para guru) sangat menyukainya, terkadang mereka membelikan makanan untuknya. Umumnya orang-orang menyukainya. Saya belum pernah mendengar ada orang yang menentangnya,” kata Mr Koh.

“Mereka membeli barang-barang untuk saya, beberapa token untuk saya dan ketika … kepala sekolah membelikan saya T-shirt ketika dia pergi ke luar negeri, dia meminta ukuran saya dan membelikan saya T-shirt sebagai suvenir,” tambah Mr Govindasamy .

Dan ini mengingatkannya bahwa dia dihargai.

“Saya merasa senang karena mereka menghargai pekerjaan saya, mereka memperhatikan nilai saya. Itu sebabnya saya senang bekerja dengan mereka.”

Waktu tersibuk hari ini adalah saat libur sekolah pada sore hari, kata Bapak Govindasamy.

Dengan sekitar 1.200 siswa dan hanya satu gerbang utama tempat mereka masuk dan keluar, Mr Govindasamy waspada untuk menghentikan siswa agar tidak keluar dari sekolah.

“Saya harus memastikan anak-anak keluar dengan aman dan orang tua tidak masuk, dan harus menunggu di pintu gerbang,” katanya.

DIPERLAKUKAN SEPERTI “TIDAK TERLIHAT”

Mr Govindasamy berinteraksi dengan orang tua secara teratur, dan meskipun sebagian besar memperlakukannya dengan hormat, dia telah menghadapi beberapa orang yang kasar.

“Kita ini seperti tidak terlihat. (Mereka) datang saja, masuk, tidak bertanya-tanya dan hanya ingin masuk,” katanya.

Posted By : nomor hongkong