KUALA LUMPUR: Mengingat cuaca panas dan kabut yang secara bersamaan mempengaruhi negara, Menteri Kesehatan Malaysia Zaliha Mustafa menyarankan masyarakat untuk membatasi waktu mereka di luar rumah dan memakai masker.
Dr Zaliha juga mengimbau masyarakat untuk membatasi aktivitas fisik berat selama musim panas dan berkabut karena dapat meningkatkan risiko penyakit.
“Saat ini negara kita sedang dilanda cuaca panas yang berdampak pada kualitas udara dan suhu lingkungan di beberapa daerah,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (19/4).
Pembacaan indeks polusi udara (API) di atas 100 dianggap tidak sehat, sedangkan tingkat di atas 200 dianggap sangat tidak sehat. Pembacaan lebih dari 300 biasanya dianggap berbahaya.
Pada pukul 16:00 hari Rabu, semua 68 area di negara yang memiliki stasiun pengukur indeks udara dilaporkan memiliki pembacaan sedang antara 51 hingga 100.
Media lokal, mengutip pembacaan API pada Selasa malam, sebelumnya melaporkan bahwa 11 lokasi mengalami kualitas udara yang tidak sehat. Namun pada hari Rabu, tidak ada satu pun lokasi yang berada dalam kisaran kualitas udara tidak sehat.
Dalam pernyataannya pada hari Rabu, Dr Zaliha mengimbau masyarakat untuk menutup jendela guna mencegah partikel kabut memasuki rumah atau bangunan mereka dan menghindari aktivitas seperti merokok yang dapat meningkatkan polutan udara dalam ruangan.
Menkes juga mengimbau masyarakat untuk memilih mode sirkulasi udara internal saat menggunakan AC saat berkendara dan minum air putih minimal delapan gelas sehari untuk menjaga tingkat hidrasi tubuh.
Dr Zaliha juga mengimbau masyarakat untuk sering mandi untuk mendinginkan tubuh dan menghindari penggunaan pakaian yang tebal, ketat, dan berwarna gelap untuk mempercepat proses pelepasan panas dari tubuh.
“Kalau bisa, gunakan AC dan filter udara di rumah untuk menyaring partikel halus dan mencegah masuknya udara tercemar dari luar,” ujarnya.
Sabtu lalu, Menteri Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Nik Nazmi Nik Ahmad dilaporkan mengatakan bahwa kabut asap disebabkan oleh kebakaran gambut dan pembakaran terbuka di beberapa daerah di negara ini.
“Kabut asap tidak hanya terjadi di Malaysia tetapi di negara-negara di kawasan ASEAN (Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara),” katanya seperti dikutip Bernama.
Posted By : keluar hk