Bapak Airlangga juga menyampaikan bahwa perlu adanya strategi untuk pengakuan yang lebih luas terhadap sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) dan Malaysian Sustainable Palm Oil (MSPO) di pasar global.
Secara terpisah, Fadilah, yang juga Wakil Perdana Menteri Malaysia, mengatakan bahwa produsen minyak sawit telah melakukan langkah-langkah untuk melindungi lingkungan, tanpa merinci apa itu.
Desember lalu, UE menyepakati undang-undang baru yang mewajibkan perusahaan untuk memastikan bahwa komoditas yang dijual di UE tidak berasal dari lahan yang digunduli.
Dewan Negara Pengekspor Minyak Sawit (CPOPC) yang dipimpin Malaysia dan Indonesia menilai aturan itu diskriminatif.
Bulan lalu, Fadillah mengatakan bahwa Malaysia dapat berhenti mengekspor ke UE jika “mereka (UE) mempersulit kita untuk mengekspor ke mereka.”
Ketika ditanya oleh media pada hari Kamis apakah isu boikot ekspor ke UE dibahas dalam pertemuan dengan Pak Fadilah, Airlangga menjawab tidak.
“Menghentikan ekspor bukanlah sesuatu yang kami diskusikan. Sebagai negara yang terlibat dalam impor dan ekspor (produk) … itu bukan pilihan,” kata Airlangga.
Posted By : keluar hk