DESAIN INDONESIA TERAKHIR UNTUK DEKARBONISASI
Pemerintah telah meningkatkan rencananya untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada batu bara menjelang COP26.
Pada bulan Mei, perusahaan listrik milik negara Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengumumkan rencana untuk hentikan semua pembangkit listrik tenaga batu bara baru pembangkit listrik tenaga batu bara setelah tahun 2023 dan untuk menonaktifkan semua pembangkit listrik tenaga batu bara pada tahun 2056. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan tidak akan menyetujui proyek batu bara baru kecuali sudah dibangun atau dibiayai.
Pada bulan Juli, pemerintah mengajukan NDC yang diperbarui, menetapkan komitmen baru untuk mengurangi emisi GRK dan rincian tentang bagaimana hal itu akan dilakukan. Berbagai perwakilan pemerintah menyebut Indonesia mencapai “net-zero” pada tahun 2060.
Pada bulan Oktober, pihak berwenang merilis Rencana Penyediaan Bisnis Listrik Nasional baru untuk tahun 2021 hingga 2030 (dikenal sebagai RUPTL) yang bertujuan untuk mencapai komitmen ini.
Pada bulan yang sama, pemerintah mengeluarkan pajak karbon baru akan diterapkan pada emisi GRK yang berlebihan dari pembangkit listrik tenaga batu bara mulai April 2022, meskipun pada tingkat yang relatif rendah yaitu Rp30.000 (US$2,10) per ton C02.
Indonesia berencana untuk menyelesaikan keputusan presiden tentang nilai ekonomi karbon dan mengembangkan mekanisme perdagangan karbon pada tahun 2025.
LISTRIK MURAH TETAP PENTING
Berdasarkan NDC Indonesia yang diajukan ke Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan Juli, komitmen utama Indonesia adalah untuk mencapai pengurangan emisi GRK sebesar 29 persen hingga 41 persen pada tahun 2030, dibandingkan dengan kemungkinan emisi GRK di bawah skenario “bisnis seperti biasa” tanpa tindakan penanggulangan, dengan syarat batas atas menerima dukungan internasional.
Posted By : keluar hk