“Sejak awal, saya tahu bahwa para pemain ini memiliki potensi dan saya tahu suatu hari nanti mereka akan menjadi bagian dari tim nasional,” kata Ernie, yang telah melatih Dhaniyah sejak berusia tujuh tahun.
“Saya merasa bangga bahwa mereka adalah rekan satu tim saya, dan saya berharap dapat (mendapatkan) lebih banyak caps, dan menciptakan lebih banyak sejarah untuk Singapura.”
Sementara beberapa mantan dakwaannya mungkin merasa “aneh” untuk berbagi lapangan dengan pelatih mereka pada awalnya, kecanggungan itu sudah lama hilang.
“Saya memberi tahu mereka: ‘Lupakan saja, kita adalah rekan satu tim sekarang. Anda tidak perlu memanggil saya pelatih,'” katanya. “Kamu bisa memanggilku dengan namaku!”
“Awalnya saya tidak percaya karena bermain bersama mentor Anda dan seseorang yang Anda kagumi adalah hal yang nyata,” tambah Farhanah. “Awalnya, saya tidak yakin bagaimana cara memanggilnya, tapi saya sudah melupakannya dan terbiasa menjadikannya sebagai rekan setim saya.”
Dan itu akan menjadi perasaan khusus menuju Olimpiade bersama mereka, tambah Ernie.
“Saya melatih mereka sejak mereka masih sangat muda, dan sekarang saya melihat mereka di tim saya. Dan (untuk) melihat seberapa dewasa mereka sekarang, dan bisa bermain untuk tim utama, itu membuat saya sangat bangga,” ujarnya. ditambahkan.
Ini adalah sentimen yang dibagikan Dhaniyah. “Itu memberi saya rasa pencapaian untuk bermain bersama orang yang sama yang pernah melatih dan membimbing saya, memungkinkan kesuksesan saya saat ini di sepak bola.”
KATALIS UNTUK PEMBARUAN
Baik Merican maupun Ernie, dengan caranya masing-masing, merupakan katalis untuk pertumbuhan dan pembaharuan olahraga masing-masing. Dalam kasus Ernie, dia berharap dapat memperkenalkan olahraga tersebut kepada lebih banyak perempuan di Singapura.
“Orangtua akan mendekati saya dan bertanya bagaimana program nasional untuk pemuda, apakah mereka bisa mengenal lebih jauh, apakah mereka bisa menyekolahkan anaknya (ke program-program ini).
“Apa pun yang terjadi, saya akan membantu mereka, karena kami perlu tumbuh, (memiliki) lebih banyak gadis yang bermain sepak bola. Saya senang membantu siapa pun untuk memulai sepak bola.”
Dan sementara minat dan partisipasi dalam sepak bola wanita telah tumbuh selama bertahun-tahun, masih banyak yang bisa dilakukan, kata Ernie.
“Ini telah berkembang pesat dibandingkan masa lalu. Tapi apa yang bisa lebih baik adalah lebih banyak sekolah di Singapura, terutama sekolah dasar, untuk menjadikan sepak bola sebagai CCA (kegiatan ko-kurikuler) untuk anak perempuan.”
Misi selanjutnya adalah mendorong lebih banyak pemain timnas untuk bermain di luar negeri, tambah Ernie, yang pernah bertugas di Jepang dan Malaysia.
Posted By : keluaran hk malam ini